Kamis, 21 September 2023

Seputar Tari Aimaro Hena Taje


Seputar Tari Aimaro Hena Taje



Aimaro Hena Taje yaitu tarian tradisional penyambutan yang hidup dan berkembang dalam budaya orang Port Numbay, khususnya orang Kayu Batu.


 AImaro Hena Taje muncul dari bentuk rasa hormat mereka kepada para tamu, sehingga setiap tamu yang datang disambutnya dalam bentuk tarian, dan dilakukannya sejak zaman nenek moyang, yang kemudian diwariskan secara turun temurun.

 

Tarian Aimaro Hena Taje biasanya diiringi lagu yang sangat keras (ruha meka) dan sangat banyak membutuhkan tenaga serta teknik pernapasan yang baik, sebab ada beberapa bagian nada yang yang harus ditahan dalam waktu yang cukup lama dan tidak semua orang mampu melakukannya.


 Aimaro Hena Taje ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional Tahun 2018, berbarengan dengan 225 karya budaya seluruh Indonesia dan 7 budaya lainnya di provinsi Papua.

 

Kini, tari AImaro Hena Taje mulai mengalami mati suri, bahkan sudah hampir punah. Hal tersebut terjadi setelah orang-orang yang memiliki kemampuan untuk bernyanyi lagu penyambutannya telah meninggal serta untuk mencari pengganti yang memiliki kemampuan yang sama sangatlah sulit.


 Kalaupun ada, penguasaannya terhdap lagu tersebut akan sangat sedikit.Lagu yang dinyanyikan dalam AImaro Hena Taje berjumlah sepuluh lagu.

 

Keindahan tariannya terdapt pada penari wanitanya yang menari secara berdua-duaan, hal tersebut sesuai dengan arti dari Aimaro Hena Taje sendiri, yaitu satu hati satu tujuan.


Sedangkan kekuatan dari tarian ini, digambarkan pada penari laki-lakinya. Jadi, dalam Aimaro Hena Taje sebagai tarian penyambutan merupakan tarian kebersamaan yang penuh dengan perasaan suka cita, dan gembira serta menggambarkan suasana kebersamaan serta kegotongroyongan suku bangsa Kayu Batu dalam menjalani kehidupannya.

____

Cat :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar