Minggu, 14 Agustus 2016

Tari Klasik India (Bharata Natyam) dan Senyuman Penarinya


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Bharata Natyam)
___________________________________________________________










___________________

Kata Pengantar
___________________

Secara umu kita tahu bahwa pembagian Tari secara umum
hanyalah terdiri dari Tari Tradisional dan Tari Modern.

Tari Modern ini ada juga yang menyebutnya Tari Kreasi
dan Tari Kontemporer.

Para kawan sekalian...!

Tak ada batasan yang pasti sejak kapan suatu tari di
tetapkan sebagai Tari Tradisional atau Tari Modern.

Dari hasil menyimak macam info tari, penulis berpendapat
Tari yang paling tua itu disebut ""Tari Klasik" dan Tari
ini bukan-lah suatu Tari yang ditujukan untuk masyarakat,
tapi unuk sesuatu yang diagungkan yang mungkin dalam
bahasa sekarang disebut Dewa.

Dalam hubungannya dengan Tari di Indonesia, maka penulis
berpendapat, "Tidak ada tari Klasik" di Indonesia / tercipta
di Indonesia.

Tari ini hanya ada di Mesir Kuno atau India Kuno. Dan
Sejarah indonesia tidak lepas dari keduanya. Ini artinya
Tari Klasik Indonesia adalah Tari yang bukan berasal dari
Indonesia, tapi di tarikan di Indonesia.

Di Indonesia menurut hemat penulis, "Tari dimulai dengan
Tari Tradisional yang pada awalnya ditujukan sebagai
penghormatan pada roh / animisme".

Tari ini kemudian berkembang dan disesuaikan dengan
kebudayaan masing-masing suku di Indonesia.

Kawan-kawan sekalian...!

Berikut gambaran info tentang salah satu Tari Klasik
India yang bernama, "Bharata Natyam"

Selamat menyimak...!

__________________________________________

Sekilas info Tarian Bharata Natyam
__________________________________________







* Pengertian

Tarian Bharata Natyam merupakan salah satu gaya tarian
klassik India . Tarian klassik Bharata Natyam merupakan
salah satu tarian yang penuh dengan tradisi, yang mana
untuk menguasainya perlu waktu bertahun-tahun karena ada ,
berbagai gerakan tangan, kaki dan mata yang harus dipelajari
demi untuk mempersembahkan tarian warisan lama yang
dihormati ini secara lengkap, penuh dengan kegemilangan .

Tarian ini berasal dari wilayah Tamil Nadu di bagian
Selatan India. Secara tradisionalnya, tarian ini di
persembahkan secara solo oleh seorang penari wanita.

Suatu pertunjukan yang lengkap dalam tarian ini mencakup
enam tingkat di kenal sebagai Alarippu, Jatiswaram, Sabdam,
Varnam, Hapus dan Thillana. Tahapan ini menggabungkan elemen
Nritta atau tarian murni dan Nritya (Tarian Ekspressi).


* Latar belakang dan sejarah Tari Bharata Natyam









Kebudayaan India telahpun ada selama ribuan tahun yang lalu.
Dengan itu, kebudayaan India sangat kaya dengan berbagai
jenis tarian suku India.

Tarian India dapat dibagi menjadi gaya klasik dan gaya tradisional.
Dari tujuh gaya klasiknya yang paling dikenal adalah Bharata
Natyam, Odissi, Mohiniattam, Khatak, Kathakali, Kuchupuddi
dan Manipuri.

Tarian itu banyak bersandarkan unsur keagamaan Hindu dan cerita
dari tulisan kuno Sansekerta Natyashastra. Bharata Natyam adalah
"seni bercerita", dari sifat aslinya yang merupakan ekspresi
menghambakan diri kepada tuhan-tuhan Hindu.

Interpretasi umum untuk nama Bharata Natyam:

Tarian Bharata Natyam berasal dari wilayah Tamil Naidu di
bagian Selatan India dan dikenal sebagai tari nasional India.

Ini adalah bentuk tarian abad ke-20 rekonstruksi Cathir,
seni penari-penari di candi. Cathir pula, merupakan turunan
dari bentuk-bentuk tari zaman dahulu. Tarian ini merupakan
gaya tarian klasik India yang paling banyak dipraktekkan
di Selatan India. Bharata Natyam sebagai bentuk tari dan
musik Carnatic mengaturnya dalam Bhakti.

Bharata Natyam dikatakan merupakan perwujudan musik dalam
bentuk visual, upacara, dan sesuatu tindakan ketaatan. Tarian
Bharata Natyam dan musik Carnatic tidak dapat dipisahkan dalam
suatu pertunjukan.

Ia adalah salah satu dari lima gaya besar yang mencakup Odissi
yaitu unsur air, dan Mohiniattam yaitu unsur udara. Gerakan
penari Bharata Natyam yang asli menyerupai gerakan api.

Bharata Natyam merupakan manifestasi dari ide dahulu kala
yaitu perayaan alam semesta yang kekal melalui perayaan dari
keindahan tubuh manusia. Beberapa teknik dalam Bharata Natyam
dapat dilacak balik pada gaya Kaisiki.

Selama abad pertengahan, raja-raja setempat sering mengundang
penari-penari di candi yaitu devadasi untuk menari di istana,
peristiwa ini melahirkan penari-penari kategori baru yaitu
rajanarthakis. Seorang devadasi harus memenuhi jiwa sendiri
saat menari dan berserah kepada Tuhan, tetapi rajanarthaki
menari untuk tujuan hiburan semata-mata. Meskipun sebagian
besar penari Bharata Natyam pada waktu itu adalah menari untuk
tujuan hiburan, namum begitu, tarian gaya Natya Shastra adalah
tarian suci dalam upacara Hindu untuk meninggikan spiritual
para penonton.

Bharata Natyam adalah tarian yang dipersembahkan secara solo
dengan dua aspek, pertama adalah lasya yaitu wanita yang lemah
lembut, dan kedua adalah tandava yaitu aspek maskulin, yang
sama konsep dengan Yin dan Yang di budaya Cina.

Jatuhnya kerajaan Hindu di selatan menandai kehilangan tarian
gaya Natya Shastra. Tarian yang suci ini telah hilang ditelan
zaman.

E. Krishna Iyer adalah salah satu orang yang menaikkan status
sosial Bharata Natyam dan mempopularkannya. Rukmini Devi
Arundale pula menarik perhatian Barat pada Bharata Natyam.

Setelah belajar Bharata Natyam selama tiga tahun, pada tahun
1936 Rukmini Devi Arundale mendirikan sekolah Kalakshetra luar
kota Madras untuk mengajar dan untuk mempromosikan musik dan
seni India.

Dia salah satu guru yang pertama memberi perintah kepada beberapa
orang pria untuk mempersembahkan tarian Bharata Natyam. Pada
waktu itu, tarian ini secara khusus dilakukan oleh perempuan,
sedangkan pria, disebut Nattuvanars, hanya pernah mengajar
Bharata Natyam tanpa benar-benar melakukannya.

* Cara Bharata Natyam ditarikan 










Tarian ini dianggap sebagai tarian api, yang menunjukkan dengan
jelas oleh metafisika batin dan unsur api dalam tubuh manusia.
Biasanya tarian ini diiringi dengan musik klasik Carnatic.

Tarian klasik Bharata Natyam merupakan salah satu tarian yang
penuh dengan tradisi, yang mana untuk menguasainya perlu waktu
bertahun-tahun karena ada berbagai gerakan tangan, kaki dan
mata yang harus dipelajari untuk mempersembahkan tarian warisan
lama yang dihormati ini secara lengkap dan penuh dengan kemuliaan.

Secara tradisionalnya, tarian ini dipersembahkan secara solo
oleh seorang penari wanita. Suatu pertunjukan yang lengkap
dalam tarian ini mencakup enam tingkat dikenal sebagai Alarippu,
Jatiswaram, Sabdam, Varnam, Hapus dan Thillana.

Tahapan ini menggabungkan elemen Nritta atau tarian murni dan
Nritya. Seorang penari profesional tarian ini harus memiliki
beberapa sifat, diantaranya terlihat muda, langsing, bermata
besar, berkeyakinan diri, cukup kompeten sesuai alunan musik
dan menyanyi.

Menurut Abhinayadarpanam (dokumen yang sangat kuat terkait Bharata
Natyam), seorang penari profesional Bharata Natyam harus memiliki
sepuluh sifat utama yaitu: Javaha (Ketangkasan), Sthirathvam
(Kemantapan), rekha (bentuk tubuh yang indah), Bhramari
(keseimbangan dalam putaran), Drishti (pandangan mata), Shramaha
(kerajinan), Medha (kebijaksanaan), Shraddha (loyalitas), Vacho
(tuturan yang baik), dan Geetam (kemampuan bernyanyi).

Bharata Natyam dari campuran abstrak dan emosi yang berasal dari
campuran dua unsur utama yaitu nritta (tarian murni tanpa makna
perasaan) & nritya (tarian yang memiliki perasaan). Bharata Natyam
berasal dari perbedaan yang banyak antara unsur-unsur yang digunakan.

Nritta mencakup adavus, yang merupakan tarian dasar Bharata Natyam.
Setiap adavu memiliki 3 elemen penting yaitu posisi berdiri dasar
(sthanaka), gerakan kaki (chari) dan gerakan tangan yang dihias
(nritta-hasta).

Dari teks zaman dahulu, kita dapat melihat bahwa pakaian asli
tidak menutupi sebagian besar tubuh penari Bharata Natyam. Pada
zaman pertengahan, praktek dan kepercayaan tok-tok alim menyebabkan
devadasis memakai pakaian sari yang khusus dan berat yang sangat
membatasi gerakan penari.

Ada beberapa jenis pakaian Bharata Natyam, ada yang tidak membatasi
gerak penari, sedangkan yang lain sebaliknya. Pakaian zaman
sekarang sangat simbolis, karena tujuannya adalah untuk mengeluarkan
aura penari pada zaman kebendaan ini.

Musik iringan untuk Bharata Natyam adalah musik Carnatic gaya
India Selatan. Biasanya kelompok pemain musik Carnatic menggunakan
instrumen yaitu mridangam (drum), nagaswaram (pipa panjang berbentuk
tanduk yang dibuat dari kayu hitam), suling, biola dan Veena (alat
musik dengan tali yang dimainkan dengan menyentuh tali-tali dengan
penggesek yang berkait dengan Saraswati, dewi Hindu.Bahasa Tamil,
Telugu, Kannada dan Sansekerta biasanya digunakan dalam Bharata
Natyam.

Biasanya hal-hal presentasi Bharata Natyam zaman sekarang termasuk:

Ganapati vandana -
Doa tradisional kepada dewa Hindu Ganesha, yang menghilangkan
hambatan.

Alarippu -
Presentasi dari Tala dengan pidato singkat oleh penari. Ini adalah
seruan kepada tuhan untuk memberkati persembahan.











Jatiswaram -
Tari abstrak dimana gendang mengatur irama. Di sini penari
menampilkan keterampilan pegerakan kaki yang rumit dan gerak-gerik
tubuh yang sopan.

Shabdam -
Tarian diiringi oleh puisi atau lagu yang bersifat kebaktian atau
tema cinta kasih.

Varnam -
Pusat bagian pertunjukan. Ini adalah bagian pertunjukan yang paling
lama dan melibatkan gerakan yang kompleks dan rumit. Posisi tangan
dan tubuh mengatakan cerita, biasanya cinta dan kerinduan untuk
kasih sayang.

Hapus - Bagian presentasi yang paling beremosi dimana penari
mengekspresikan beberapa aspek cinta: kecintaan kepada Maha Kuasa;
atau kasih ibu untuk anak, atau kasih dan cinta bagi kekasih.

Thillana -
Bagian terakhir adalah tarian murni (nritta), dimana keterampilan
luar biasa musik tercermin dalam pergerakan kaki yang kompleks
dan gerakan penari yang menawan.

Angikam -
Ini adalah lagu bersifat kebaktian kepada Tuhan Shiva dan salah
satu hal Bharata Natyam. Juga dipersembahkan dalam gerakan
lambat byapti.

Selain hal-pekara ini yang agak modern, ada hal yang dahulu kala
seperti Kautuvam, Koothu, Shlokam, Swarajathi, dan Krithi. Presentasi
disimpulkan dengan lagu dari beberapa ayat-ayat agama sebagai
bentuk ucapan syukur. Gaya tertentu memiliki hal-hal yang lebih maju,
seperti Tharanga Nritham dan Suddha Nritham. Ketika seorang penari
telah menguasai semua elemen tari Bharata Natyam, selama pertunjukan,
dia biasanya mempersembahkan Arangetram (debut).

____________

Penutup
____________

Demikian infonya para kawan sekalian...!

Dan jika Cle'an tertarik pada tari Tradisionalnnya, maka ini
link-nya :

Sedangkan Tari Modern-nya, ini :

...dan...

Ini senyum yang penulis maksud dalam postingan ini.

Silahkan sampaikan :

Selamat malam...!

Agar dijawab Adek kita ini dengan senyuman :

Sampaikan-lah...sampaikan...!

Udah Cle/an sampikan...?

Selamat malam Dek...kkk...kkk...!










___________________________________________________________________
Cat :
Savitha Sastry Bharathanatyam Jathi
https://www.youtube.com/watch?v=lDESvBZ4C7k
Savitha Sastry Bharatanatyam Performance
https://www.youtube.com/watch?v=SgiLOzFQh14

Tidak ada komentar:

Posting Komentar