Senin, 08 Agustus 2016

Mencari Defenisi Tari Multi Etnik Tapanuli Selatan


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Pencarian Defenisi Tarian
Multi Etnik)
___________________________________________________












___________________

Kata Pengantar
__________________

Para kawan dimana-pun berada...!

Bukan maksudnya, defenisi "Tari Multi Etnik Tapanuli Selatan"
itu pernah hilang, sehingga harus dicari.Bukan...! Bukan
itu maksudnya.

Maksudnya mencari defenisi :

Apa sebenarnya pengertian Tari Multi Etnik ini...? Dan
sumber pencariannya adalah macam info yang menyajikan
Tari Multi Etnik dengan fokus pada Tari Multi Etnik
Tapanuli Selatan.

Hasil pencarian ini akan penulis sajikan pada penutup
tulisan. Termasuk menjawab, tari muti etnik yang macam
mana yang disajikan Tapanuli Selatan pada PRSU 2016
yang lalu.

Selamat menyimak...!

___________________________________________

Sekilas Info Berita Tarian Multi Etnis
___________________________________________










Labura Tampilkan Tarian Multi Etnik di PRSU

Labuhanbatu Utara, 7/4 (Antarasumut) - Pemerintah Kabupaten
Labuhanbatu Utara menampilkan seni budaya tari melayu sermapang
dua belas, tari kolaborasi, tortor batak, tarian maidel dari
berbagai etnis, senandung kualuh, dan bordah kualuh dalam
pentas kesenian di Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke 45
di Medan, Rabu malam.

Ratusan pengunjung memadati open stage PRSU menyaksikan pentas
kesenian yang disungguhkan dengan tarian zapin dan tari
melayu serampang dua belas.

Yang menarik adalah saat Grup Bordah Kualuh dihadirkan di
atas panggung dengan senandung kualuhnya sebagai selingan
pengisi acara.

Kabupaten Labuhanbatu Utara juga mengundang langsung artis
jebolan Kontes Dangdut Indonesia Ivan KDI dan artis
Labura Atun Soraya.

Tarian maidel dari berbagai etnis disajikan untuk memperlihatkan
keanekaragaman budaya yang membingkai Kabupaten Labuhanbatu
Utara, sehingga dikenal sebgai kabupaten yang berbgai
jenis etnis dan budaya.

Wakil Bupati Labura Dwi Prantara mengatakan, kegiatan PRSU
yang digelar setiap tahun dapat bermanfaat bagi kabupaten-
kabupaten yang mengikutinya, selain sebagai ajang promosi
kesenian dan budaya juga sebagai ajang menggali potensi
ekonomi yang ada di daerah.

"PRSU mempunyai manfaat yang sangat luar biasa selain sebagai
media promosi, edukasi, rekreasi dan ajang menggali potensi
ekonomi juga dapat memberi kesempatan untuk menjalin
kerjasama dengan investor dari dalam negeri maupun luar
negeri untuk datang ke daerah khusus di Kabupaten Labuhanbatu
Utara," katanya.

Paviliun Labura dikemas berbagai hasil bumi dan hasil industri
kecil menengah dan untuk lebih mengenal dengan Bumi Basimpul
Kuat Babontuk Elok Labuhanbatu Utara.

Sumber :
http://www.antarasumut.com/berita/157062/labura-tampilkan-tarian-multi-etnik-di-prsu
________








Pagelaran Seni Budaya Multi Etnis Dibuka


(Analisa/khairil umri) PAGELARAN SENI: Sejumlah penari
membawakan tarian multi etnis pada Pagelaran Seni Budaya di
Lapangan Merdeka Medan, Senin (25/4). Pagelaran ini dilakukan
untuk memperkenalkan berbagai macam kesenian kepada masyarakat.

Medan, (Analisa). Wakil Walikota Medan, Akhyar Nasution, membuka
pagelaran seni budaya multi etnis Kota Medan yang digelar tanggal
25 - 27 April 2016 di Lapangan Merdeka Medan, Senin (25/4) malam.

Kegiatan tersebut dise­lenggarakan dalam rangka melaksanakan
program pengelo­laan keberagaman budaya tahun 2016.

Dalam kata sambutannya, Akhyar me­ngungkapkan Kota Medan dikenal
sebagai miniatur Indonesia karena memiliki suku etnis dan budaya
yang beragam sehingga memberikan warna terhadap aneka seni dan
budaya. Menurutnya pagelaran seni dan bu­daya memiliki arti
penting dan strategis dalam menjaga dan mewariskan seni dan
budaya pada generasi penerus.

"Untuk itu pemerintah Kota Medan berko­mitmen dan bertekad
untuk terus mengem­bang­kan serta melestarikan kebudayaan
multi etnis yang ada di Kota Medan, terlebih dalam menghadapi
globalisasi, eksistensi terhadap kesenian tradisional perlu
dipacu dan diberi ruang serta terus dipromosikan untuk mere­
dam berbagai tantangan, tekanan maupun pengaruh negative
budaya asing yang ber­potensi mengikis budaya asli etnis
Kota Me­dan," ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh warga Kota Me­dan untuk menjadikan
even ini sebagai salah satu momentum terbaik dalam pem­binaan
seni budaya dan hiburan yang dapat menum­buhkan rasa
memiliki kebudayaan.

"Saya berharap semoga even yang dilak­sanakan tiga hari ini
dapat mendorong seluruh stakeholder kepariwisataan dalam
meman­faatkan peluang usaha yang ada, seperti men­jajakan
kuliner khas Kota Medan, produk UMKM dan penampulan alat
music daerah bagi para pengunjung, sehingga keberadaan multi
etnis Kota Medan dapat menjadi salah satu daya tarik wisata
yang dapat mening­katkan taraf hidup dan kesejahteraan
masya­rakat," tambahnya.

Ia berharap kegiatan tahunan tersebut da­pat terus dilaksanakan
berkesinambungan dan terus dievaluasi untuk meningkatkan kua­
litas dan daya tarik kepariwisataan dalam skala yang lebih
luas lagi. Serta mampu me­­wujudkan Medan sebagai pusat
kunjungan wisata seni dan budaya di tanah air.

Ketua Panitia Pelaksana, Plt Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Medan, Hasan Basri mengungkapkan kegiatan
ter­sebut akan dimeriahkan oleh atraksi seni dan budaya
multi etnis, festival kuliner, penam­pilan dari kelompok
seni Kota Binjai dan Universitas Negeri Medan.

"Tujuan acara ini untuk melestarikan seni dan budaya
tradisional multi etnis di Kota Medan dan meningkatkan rasa
memiliki warga Medan terhadap budayanya serta me­lanjutkan
program pemerintah dalam pem­bangunan kebudayaan sebagai
pendo­rong peningkatan pariwisata," ungkapnya.

Pembukaan tersebut berlangsung cukup meriah dan diramaikan
pengunjung untuk menyaksikan penampilan seni dan budaya
tarian multi etnis dan kesenian barongsai. Tampak hadir
sejumlah Konsulat dari be­berapa negara untuk Kota Medan,
antara lain Konsul Jepang, Tiongkok, Malaysia, dan India.
Serta beberapa SKPD dan wakil ketua DPRD Kota Medan, Iswanda
Ramli yang turut memberikan kata sambutan. (amal)



Sumber :
http://harian.analisadaily.com/kota/news/pagelaran-seni-budaya-multi-etnis-dibuka/232903/2016/04/26


___________________________

Penutup dan Defenisi
___________________________

Para kawan sekalian...!

Mengacu pada uraian di atas, maka menurut hemat penulis
Tari Multi Etnik adalah :

1. Rangkaian dari beberapa tari dari suatu sub suku dalam
   suatu suku yang cukup besar.

   Misalnya, Suku Batak adalah satu suku yang terdiri dari
   sub Suku Mandailing, Angkola, Toba, Simalungun, Karo,
   Pak-pak, dll.

Animasi Pendukung :













2. Rangkaian tari dari beberapa Sub Suku secara umum yang
   ada di Nusantara.

   Misalnya, rangkaian atau penggabungan Tari Batak, Tari
   Padang, Tari Aceh, Lampung, dll.

Animasi Pendukung :














3. Rangkaian hasil penggabungan tari dari suatu sub Suku
   kecil di Nusantara dengan Sub Suku-Suku lainnya.

   Misalnya, rangkaian dari Tari Tari Angkola, Toba, Melayu,
   Padang, Palembang, dll.

Animasi Pendukung :











Berdasarkan defenisi diatas, maka penulis berpendapat, Tari
Multi Etnis Tapanuli Selatan yang disajikan pada Pekan PRSU
Sumatra Utara 2016 adalah masuk dalam defenisi ke
tiga di atas.

Karena tari tersebut :

Menyajikan Tari dari macam Sub Suku Batak dan juga
menyajikan tari dari macam Sub Suku-Suku di Nusantara.

Bikin-bikinmu, kubikin-bikinku
Mainkan-mainmu, kumainkan-mainku
Tarikan tarimu, kutarikan tariku

Selamat malam...!

Anda juga dapat melihat Kreasi Tari atau Tari Kontemporer
Tapanuli Selatan dengan nama Tari LIntas Sumatra, link :

http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/07/tari-lintas-sumatra-sebagai-tari.html









_______________________________________________________________
Cat :
Dari hasil menyimak macam info tari, hanya daerah Sumatra Utara
yang menyajikan Tari Multi Etnis di Nusantara.
Apa pendapat anda...?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar